"Tidak Ada Yang Lebih Mudah Daripada Mengucapkan Kata - Kata. Tidak Ada Yang Lebih Sulit Daripada Mengamalkan Kata - Kata Itu, Hari Demi Hari".
By Arthur Gordon
Yang ingin saya tulis ini berkenaan dengan pengalaman beberapa bulan setelah menjadi agen prudential. Bagi para agen asuransi mungkin pernah memiliki pengalaman yang sama dengan saya, ketika mengadakan promosi kepada calon nasabahnya.
Pada suatu hari saya berkunjung ke rumah salah seorang pengusaha rice mill di sebuah desa di kabupaten Cilacap. Tujuan saya jelas, promosi prudential. Setelah di terima baik tuan rumah, lalu dipersilahkan duduk di ruang tamu, lalu bincang-bincang sejenak sambil saya memperkenalkan diri… Saat memasuki moment promosi, si ibu ini berkata kepada suaminya yang duduk bersebelahan dengannya, “Pak, kalau boleh pinjam uang kepada prudential, ikut ya, untuk mengembangkan usaha.”
Si Bapak ini diam saja sambil melihat-lihat brosur yang saya sodorkan kepada beliau. Saya pun enggan berkomentar atas pernyataan si ibu tadi.”
“Wah, bagus, Bu! Tabungan dan asuransi.” Si Bapak ini sambil manggut-manggut. “tapi kok ya, jangka waktu 10 tahun, ya?”
“Begini pak, untuk pertimbangan pengambilan tabungan bisa dilakukan sebelum 10 tahun. Lamanya menabung juga fleksibel, hanya saja semakin lama menabung hasilnya semakin bagus juga. Soal perusahaan aman, karena sudah ada sejak tahun 1848,” jawab saya berusaha menjelaskan.
“Tapi asuransinya kan bayar, Pak?” jawab si ibu lagi.
“Iya, kalau asuransinya gratis bolehlah ikut,” si Bapak menimpali.
“Oh, tidak bisa, Pak? Keduanya satu paket. Bapak mau, jika terjadi sesuatu pada Bapak yang mengharuskan masuk rumah sakit, dari prudential juga akan memberi pertanggungan ‘gratis’ pada Anda? Artinya Anda tidak di bayarkan klaimnya?”
“Ya jelas tidak, dong!”
“Lalu, kesimpulannya bagaimana, Pak?”
“Kami sebenarnya ingin sekali membeli polis ini, tapi sementara di tunda dulu. Maaf ya, Pak… Bapak Sigit barangkali bisa datang lagi kemari sebulan yang akan datang.”
Sebulan telah berlalu, saatnya saya menindaklanjuti perjanjian kami. Tibalah saya di depan rumahnya dan kudapati seorang pembantu yang sedang menyapu disana. “ Maaf mbok, Bapak ada?”
“Bapak tadi sore masuk RSU Banyumas,” jawab simbok ini dengan lugas.
“Bapak sakit apa, kalau boleh saya tahu?”
“Jatuh di kamar mandi karena terserang struk. Sampai sekarang informasi yang saya terima masih koma di ruang ICU.”
“Upss!
Pembaca yang budiman,
Siapa yang tidak ingin hidupnya terproteksi asuransi? Tentu semua orang ingin memiliki, menikmatinya tanpa kecuali. Tapi kalau ditanya lebih lanjut, apakah semua orang mau membayar polis asuransi, tidak semua orang secara tegas menjawab ya. Ini artinya, banyak sekali orang di dunia ini yang menginginkan sesuatu tapi tidak siap dengan berbagai konsekuensinya.
Dari kisah “memilukan” diatas, saya berdo’a semoga Anda dan keluarga baik-baik saja, selalu dalam lindungan-Nya. Amin. Kita hanya bisa berusaha untuk selalu menjaga kesehatan kita, kemudian diupayakan juga agar bisa memiliki polis Prudential untuk menjaga kenyamanan hidup (jika harus tidak bisa menghindar dari musibah Yang Kuasa). Dan kisah tersebut diatas tidak terulang kepada Anda.
Berikut ini 3 hal yang harus dihindari ketika Anda ingin membeli Polis Prudential:
1. JANGAN menunggu sampai situasi sempurna
Anda sebaiknya tidak menunggu sampai situasi sempurna. Karena situasi tidak akan pernah sempurna seperti yang anda perkirakan. Pasti akan ada beberapa hal yang membuatnya tidak sempurna dan membuat Anda berpikir 2x.
2. JANGAN menunggu sampai orang lain setuju dengan anda
Seperti halnya no.1 Anda tidak seharusnya menunggu sampai semua orang setuju dengan anda. Pasti akan ada yang bertentangan dan itu adalah normal. Jika Anda menunggu terus, Anda tidak akan pernah memulai.
3. JANGAN menunggu sampai kemampuan anda sempurna
Kita pasti berpikir bahwa kita harus memiliki kemampuan yang sempurna sebelum melakukan sesuatu. Yang sebenarnya adalah, Anda akan banyak belajar dan berusaha ketika melakukan, BUKAN ketika menunggu.
Seperti yang anda lihat 3 poin diatas yang Anda harus hindari. Jadi pada intinya adalah saat yang terbaik untuk memulai adalah SEKARANG.
Jika Anda menginginkan asuransi gratis, saya punya rahasia untuk Anda: Belilah polis asuransi ketika Anda sudah meninggal dunia! Anda tidak perlu menabung cash ataupun bayar asuransi. Saya yakin, jika di alam kubur sana ada saatnya Anda mengklaim, Anda akan di bayar tunai melalui BANK di alam kubur sana… Jauh lebih banyak…. Tetapi Jauh disana ….
SEGERA MILIKI POLIS PRUDENTIAL!
Sigit Purnomo, S.Ag
081327737333
Showing posts with label asuransi. Show all posts
Showing posts with label asuransi. Show all posts
Tuesday, December 1, 2009
BELAJAR DARI SEKITAR KITA
“Jadilah Perubahan Yang Engkau Ingin Lihat". Mahatma Gandhi
Belum lama ini, saya konsultasi dengan seorang psicholog, saya menanyakan tentang sebuah keadaan anak jaman sekarang. Yang saya tanyakan kepada beliau adalah bagaimana jika anak-anak oleh orang tua mereka disaat minta apa saja selalu dituruti tanpa reserve? Minta apapun langsung dipenuhi, saat itu juga sesuai dengan keinginannya? Kira kira anak mereka akan menjadi seperti apa? Bagaimana Pertumbuhan jiwanya? Apakah mereka akan menjadi anak yang tangguh? Apakah akan menjadi anak yang memiliki kepekaan yang baik?
Beliau menjawab, “Itu tidak baik, mencetak anak-anak manja dan tidak melatih anak tanggungjawab, … bla bla bla bla…..!”
Yapz, pembaca…
Sepenggal kisah itu belum cukup menyimpulan pemikiran saya tentang perlunya “menahan”. Untuk itu mari kita lanjutkan saja pembelajaran kita tentang sesuatu di sekitar kita.
Bagaimana dengan seekor ular? Untuk mendapatkan kulit barunya (nglusungi) maka sang ular harus bertapa dalam beberapa hari bahkan bulan. Setelah itu, kulitnya akan mengelupas dan berganti dengan kulit baru yang lebih mengkilat dan muda. Keren! Mengapa harus bertapa dan menahan dari makan dan minum?
Sekarang bagaimana dengan ulat yang menjadi kupu-kupu? Berapa lama ulat harus menjadi kepompong dan bermetarmofose menjadi kupu-kupu. Setelah berpuasa, maka jadilah seekor ulat menjadi kupu-kupu yang indah dan menakjubkannya lagi, ulat itu bisa terbang.
Lain lagi dengan seekor burung rajawali. Sang burung harus berpuasa selama seratus lima puluh hari. Kemudian dengan penderitaan dan perjuangan yang sangat keras, paruh dan cakarnya mengelupas lepas. Secara perlahan tumbuh paruh baru, tumbuh cakar baru dan tumbuh bulu-bulu indah yang baru. Sang Rajawali mendapatkan kekuatan primanya kembali.
Mengapa Tuhan mendesign sebuah proses revitalisasi dengan manahan diri, dengan proses yang sangat unik dan menarik. Sangat patriotik dan membutuhkan kekuatan tekad yang luar biasa. Seekor ular akan menjadi ular lusuh dan lemah, seekor ulat akan tetap menjadi ulat yang menjijikan dan seekor rajawali akan mati. Ya semua itu akan terjadi, bila mereka tidak mau melakukan ritual yang suci. Ritual untuk mendapatkan kekuatan diri.
Menahan diri sepertinya menjadi kunci dari segala kesuksesan dan kemegahan. Menahan diri untuk tidak sombong, menahan diri untuk tidak malas, menahan diri untuk tidak rakus, menahan diri untuk tidak menyakiti, menahan diri untuk tidak marah, menahan diri untuk tidak memaki, menahan diri untuk tidak menyudutkan, menahan diri untuk tidak merasa berkuasa. Dan penting lagi, menahan uang kita untuk tidak di belanjakan semua…
Yapz, kita lanjutkan…
Anda mulai paham dengan maksud saya sekarang. Wkwkkk wkk wwkk….
Menabung adalah menahan uang yang kita miliki, dan kebiasaan menahan uang anda dalam tabungan pasti akan menjadi sesuatu yang sangat luar biasa. Ini benar-benar ajaib. Jika anda orang yang boros, maka anda bisa menahan keingingan anda menghamburkan uang. Anda bisa mengalihkan ke menabung. Dan tabungan yang terbaik, memiliki nilai 2 in 1 seperti di prudential.
Kelebihan menabung di rekening 2 in 1 ini , disamping kita masih memiliki tabungan, perusahaan juga akan memberikan dana darurat kepada Anda jika terjadi :
1.Sakit Kritis ( 34 kondisi kritis seperti : serangan jantung, kanker, stroke, dll)
2.Cacat tetap total (karena sakit / kecelakaan)
3.Cacat karena kecelakaan
4.Meninggal
5.Meninggal karena kecelakaan biasa & khusus (Rute umum & Tempat umum)
6.Sakit ataupun kecelakaan yang mengharuskan Dia dirawat di rumah sakit
Mantap, kan?
Sekarang giliran kita. Apa yang ingin kita jalani dalam mendapatkan kembali vitalitas diri, mendapatkan keunggulan dan prestasi, mendapatkan kekuatan baru untuk lebih maju, berubah dan lebih sukses. Sekarang giliran kita, untuk memulai melakukan ritual menabung dan revitalisasi.
Keikhlasan dan semangat untuk berubah layaknya kepompong yang akan menjadi kupu-kupu. Selamat menjadi kepompong prudential!
Miliki segera POLIS PRUDENTIAL!
Hubungi saya:
Sigit Purnomo, S.Ag
Kode Agen : 00199401
Belum lama ini, saya konsultasi dengan seorang psicholog, saya menanyakan tentang sebuah keadaan anak jaman sekarang. Yang saya tanyakan kepada beliau adalah bagaimana jika anak-anak oleh orang tua mereka disaat minta apa saja selalu dituruti tanpa reserve? Minta apapun langsung dipenuhi, saat itu juga sesuai dengan keinginannya? Kira kira anak mereka akan menjadi seperti apa? Bagaimana Pertumbuhan jiwanya? Apakah mereka akan menjadi anak yang tangguh? Apakah akan menjadi anak yang memiliki kepekaan yang baik?
Beliau menjawab, “Itu tidak baik, mencetak anak-anak manja dan tidak melatih anak tanggungjawab, … bla bla bla bla…..!”
Yapz, pembaca…
Sepenggal kisah itu belum cukup menyimpulan pemikiran saya tentang perlunya “menahan”. Untuk itu mari kita lanjutkan saja pembelajaran kita tentang sesuatu di sekitar kita.
Bagaimana dengan seekor ular? Untuk mendapatkan kulit barunya (nglusungi) maka sang ular harus bertapa dalam beberapa hari bahkan bulan. Setelah itu, kulitnya akan mengelupas dan berganti dengan kulit baru yang lebih mengkilat dan muda. Keren! Mengapa harus bertapa dan menahan dari makan dan minum?
Sekarang bagaimana dengan ulat yang menjadi kupu-kupu? Berapa lama ulat harus menjadi kepompong dan bermetarmofose menjadi kupu-kupu. Setelah berpuasa, maka jadilah seekor ulat menjadi kupu-kupu yang indah dan menakjubkannya lagi, ulat itu bisa terbang.
Lain lagi dengan seekor burung rajawali. Sang burung harus berpuasa selama seratus lima puluh hari. Kemudian dengan penderitaan dan perjuangan yang sangat keras, paruh dan cakarnya mengelupas lepas. Secara perlahan tumbuh paruh baru, tumbuh cakar baru dan tumbuh bulu-bulu indah yang baru. Sang Rajawali mendapatkan kekuatan primanya kembali.
Mengapa Tuhan mendesign sebuah proses revitalisasi dengan manahan diri, dengan proses yang sangat unik dan menarik. Sangat patriotik dan membutuhkan kekuatan tekad yang luar biasa. Seekor ular akan menjadi ular lusuh dan lemah, seekor ulat akan tetap menjadi ulat yang menjijikan dan seekor rajawali akan mati. Ya semua itu akan terjadi, bila mereka tidak mau melakukan ritual yang suci. Ritual untuk mendapatkan kekuatan diri.
Menahan diri sepertinya menjadi kunci dari segala kesuksesan dan kemegahan. Menahan diri untuk tidak sombong, menahan diri untuk tidak malas, menahan diri untuk tidak rakus, menahan diri untuk tidak menyakiti, menahan diri untuk tidak marah, menahan diri untuk tidak memaki, menahan diri untuk tidak menyudutkan, menahan diri untuk tidak merasa berkuasa. Dan penting lagi, menahan uang kita untuk tidak di belanjakan semua…
Yapz, kita lanjutkan…
Anda mulai paham dengan maksud saya sekarang. Wkwkkk wkk wwkk….
Menabung adalah menahan uang yang kita miliki, dan kebiasaan menahan uang anda dalam tabungan pasti akan menjadi sesuatu yang sangat luar biasa. Ini benar-benar ajaib. Jika anda orang yang boros, maka anda bisa menahan keingingan anda menghamburkan uang. Anda bisa mengalihkan ke menabung. Dan tabungan yang terbaik, memiliki nilai 2 in 1 seperti di prudential.
Kelebihan menabung di rekening 2 in 1 ini , disamping kita masih memiliki tabungan, perusahaan juga akan memberikan dana darurat kepada Anda jika terjadi :
1.Sakit Kritis ( 34 kondisi kritis seperti : serangan jantung, kanker, stroke, dll)
2.Cacat tetap total (karena sakit / kecelakaan)
3.Cacat karena kecelakaan
4.Meninggal
5.Meninggal karena kecelakaan biasa & khusus (Rute umum & Tempat umum)
6.Sakit ataupun kecelakaan yang mengharuskan Dia dirawat di rumah sakit
Mantap, kan?
Sekarang giliran kita. Apa yang ingin kita jalani dalam mendapatkan kembali vitalitas diri, mendapatkan keunggulan dan prestasi, mendapatkan kekuatan baru untuk lebih maju, berubah dan lebih sukses. Sekarang giliran kita, untuk memulai melakukan ritual menabung dan revitalisasi.
Keikhlasan dan semangat untuk berubah layaknya kepompong yang akan menjadi kupu-kupu. Selamat menjadi kepompong prudential!
Miliki segera POLIS PRUDENTIAL!
Hubungi saya:
Sigit Purnomo, S.Ag
Kode Agen : 00199401
“BIG PROBLEM “ MENGANCAM KEDAMAIAN PIKIRAN MANUSIA
"Sukses Adalah Kedamaian Pikiran, Yang Merupakan Hasil Langsung Dari Kepuasan Diri Mengetahui Bahwa Engkau Telah Berupaya Sebaik - Baiknya Untuk Menjadi Sebaik Mungkin". By John Wooden
SEBUAH KECENDERUNGAN
Yang namanya manusia tentu cinta kepada kehidupan. Bukan hanya manusia yang cinta kepada hidupnya, bahkan serangga kecil pun akan melarikan diri jika hendak disentuh. Indikasi apakah ini? Bisa dikatakan bahwa ini menunjukkan setiap makhluk ingin hidup, dengan kata lain secara naluriah ia ingin mempertahankan hidupnya walaupun ia hidup dalam keadaan susah dan tidak bahagia. Pun tidak berhenti sampai disini, mereka juga menghendaki hidup dalam keadaan yang bahagia, tidak terganggu adanya kesulitan hidup yang membawanya tidak bahagia. Saya katakan ini sebagai kecenderungan makhluk (baca: manusia dan binatang). Meski bisa saja di saat ditekan kesedihan atau kesulitan hidup seseorang ingin melakukan bunuh diri, akan tetapi jika ia berada dalam kondisi normal, ia tidak akan pernah berpikir ke arah itu. Bukan karena dunia ini begitu sayang padanya, tetapi karena naluri dan kecenderungan jiwanya untuk bertahan hidup.
Seseorang yang tidak terganggu adanya kesulitan hidup, maka bisa dikatakan merekalah yang memiliki kedamaian pikiran. Tetapi saya tidak mengatakan, mereka yang memiliki kedamaian pikiran adalah mereka yang tidak mengalami kesulitan hidup. Karena istilah ‘tidak terganggu adanya kesulitan hidup’ itu bukan berarti mereka benar-benar tidak memiliki masalah. Tetapi, dengan masalah yang ada, mereka mampu bertahan, berusaha mengatasi masalah dan menikmati masalahnya tersebut. Dengan kata lain pikiran kita tidak terganggu berbagai masalah apa pun untuk menggapai kedamaian.
Seekor burung di pagi hari, selalu dihadapkan pada sebuah masalah “saya mau makan apa hari ini,” tetapi, mereka tetap saja berkicau indah menyambut hari baru yang dirinya sebenarnya tidak tahu mau makan apa. Terlebih kita seorang manusia yang memiliki akal pikiran.Tetapi menjadi antagonis ketika ketentraman, kedamaian dan kenyamanan kenyataannya menjadi milik burung-burung. Jawabannya adalah memang alamiah jiwa mengalami kedamaian, tetapi kehidupan di dunia ini sudah tidak lagi alami. Burung-burung dan semua binatang mengalami kedamaian, sementara manusia tidak. Karena manusia menjadi rampok atas kedamaiannya sendiri. Manusia telah menjadikan hidupnya sedemikian palsunya sehingga ia tidak pernah lagi dapat membayangkan betapa jauh ia menyimpang dari kehidupan normal, yaitu kehidupan yang alami. Atas dasar inilah kita membutuhkan upaya menemukan kedamaian di dalam diri kita.
Lalu apakah kedamaian itu? Kedamaian adalah kondisi alami dari jiwa. Kondisi yang tidak alami membuatnya resah. Kondisi pikiran yang normal itu tenang, jiwanya tidak mengalami sesuatu kecuali ketenangan.
“BIG PROBLEM”
Saya ingatkan kembali kepada Anda, kita harus berupaya menemukan kedamaian di dalam diri kita. Bahkan harus disadari setiap orang pada dasarnya memiliki masalah yang sama dalam beberapa hal, yang bisa saja mengganggu kedamaian pikiran itu sendiri. Diantara masalah itu adalah: pendidikan, masa pensiun, kesehatan dan kematian. Keempat persoalan hidup itu menjadi masalah kita (masing-masing). Bahkan menurut saya, keempat masalah itu telah menyita pikiran banyak orang; dari pihak keluarga, pihak asuransi, bahkan pemerintah bisa turun tangan. Jadi kalau boleh, saya sebut “big problem” Hanya saja banyak di antara mereka yang menganggap ini persoalan kecil dan sepele. Maka menurut saya perlu di sosialisasikan kepada khalayak. Mengapa? Harapan saya: agar mereka bisa menyiapkan diri untuk itu.
Maka saya salut dengan Prudential, yang berkenan dan mampu mengiklankan solusi dari “big problem” ini di media elektronika. Great!
Mengapa Prudential sebagai solusi?
Karena Prudential ingin melindungi ASET YANG TERABAIKAN.
Segala sesuatu yang kita sudah familiar dengannya selalu berkecenderungan untuk diabaikan. Meski tidak semua orang tetapi hampir semua orang mempunyai kecenderungan ini. Jika membaca atau mendengar kata aset, yang terlintas dalam benak kita selalu adalah mobil, rumah, tanah, perhiasan dan masih banyak lagi. Aset yang paling familiar dan paling berharga yang selalu kita lupakan adalah tubuh fisik kita.
Kiyosaki mendefinisikan aset sebagai segala sesuatu yang menghasilkan arus kas ke kantong kita. Tubuh fisik kita adalah ASET. Dengan tubuh fisik kita; kita bisa bekerja, bisa menjalankan bisnis, bisa berinvestasi, bisa bersenang-senang. Oleh karena itu, jaga selalu kesehatan tubuh fisik kita dan siapkan SKOCI PENYELAMAT jika ternyata tubuh fisik kita ternyata tetap tidak bisa diselamatkan. Karena bagaimanapun keluarga yang kita tinggalkan (jika itu harus terjadi) tetap membutuhkan kedamaian pikiran.
Skoci lainnya adalah dengan menginvestasi sebagian uang anda MUMPUNG anda masih bekerja dan masih sehat sehingga saat sesuatu terjadi pada diri Anda, Anda dan keluarga Anda tetap aman dan damai pikiran. Skoci-skoci itu cukup POLIS PRUDENTIAL. Sudahkah Anda memiliki?
Call me: 081327737333
Saya dengan senang hati Insya Allah akan membantu Anda.
SEBUAH KECENDERUNGAN
Yang namanya manusia tentu cinta kepada kehidupan. Bukan hanya manusia yang cinta kepada hidupnya, bahkan serangga kecil pun akan melarikan diri jika hendak disentuh. Indikasi apakah ini? Bisa dikatakan bahwa ini menunjukkan setiap makhluk ingin hidup, dengan kata lain secara naluriah ia ingin mempertahankan hidupnya walaupun ia hidup dalam keadaan susah dan tidak bahagia. Pun tidak berhenti sampai disini, mereka juga menghendaki hidup dalam keadaan yang bahagia, tidak terganggu adanya kesulitan hidup yang membawanya tidak bahagia. Saya katakan ini sebagai kecenderungan makhluk (baca: manusia dan binatang). Meski bisa saja di saat ditekan kesedihan atau kesulitan hidup seseorang ingin melakukan bunuh diri, akan tetapi jika ia berada dalam kondisi normal, ia tidak akan pernah berpikir ke arah itu. Bukan karena dunia ini begitu sayang padanya, tetapi karena naluri dan kecenderungan jiwanya untuk bertahan hidup.
Seseorang yang tidak terganggu adanya kesulitan hidup, maka bisa dikatakan merekalah yang memiliki kedamaian pikiran. Tetapi saya tidak mengatakan, mereka yang memiliki kedamaian pikiran adalah mereka yang tidak mengalami kesulitan hidup. Karena istilah ‘tidak terganggu adanya kesulitan hidup’ itu bukan berarti mereka benar-benar tidak memiliki masalah. Tetapi, dengan masalah yang ada, mereka mampu bertahan, berusaha mengatasi masalah dan menikmati masalahnya tersebut. Dengan kata lain pikiran kita tidak terganggu berbagai masalah apa pun untuk menggapai kedamaian.
Seekor burung di pagi hari, selalu dihadapkan pada sebuah masalah “saya mau makan apa hari ini,” tetapi, mereka tetap saja berkicau indah menyambut hari baru yang dirinya sebenarnya tidak tahu mau makan apa. Terlebih kita seorang manusia yang memiliki akal pikiran.Tetapi menjadi antagonis ketika ketentraman, kedamaian dan kenyamanan kenyataannya menjadi milik burung-burung. Jawabannya adalah memang alamiah jiwa mengalami kedamaian, tetapi kehidupan di dunia ini sudah tidak lagi alami. Burung-burung dan semua binatang mengalami kedamaian, sementara manusia tidak. Karena manusia menjadi rampok atas kedamaiannya sendiri. Manusia telah menjadikan hidupnya sedemikian palsunya sehingga ia tidak pernah lagi dapat membayangkan betapa jauh ia menyimpang dari kehidupan normal, yaitu kehidupan yang alami. Atas dasar inilah kita membutuhkan upaya menemukan kedamaian di dalam diri kita.
Lalu apakah kedamaian itu? Kedamaian adalah kondisi alami dari jiwa. Kondisi yang tidak alami membuatnya resah. Kondisi pikiran yang normal itu tenang, jiwanya tidak mengalami sesuatu kecuali ketenangan.
“BIG PROBLEM”
Saya ingatkan kembali kepada Anda, kita harus berupaya menemukan kedamaian di dalam diri kita. Bahkan harus disadari setiap orang pada dasarnya memiliki masalah yang sama dalam beberapa hal, yang bisa saja mengganggu kedamaian pikiran itu sendiri. Diantara masalah itu adalah: pendidikan, masa pensiun, kesehatan dan kematian. Keempat persoalan hidup itu menjadi masalah kita (masing-masing). Bahkan menurut saya, keempat masalah itu telah menyita pikiran banyak orang; dari pihak keluarga, pihak asuransi, bahkan pemerintah bisa turun tangan. Jadi kalau boleh, saya sebut “big problem” Hanya saja banyak di antara mereka yang menganggap ini persoalan kecil dan sepele. Maka menurut saya perlu di sosialisasikan kepada khalayak. Mengapa? Harapan saya: agar mereka bisa menyiapkan diri untuk itu.
Maka saya salut dengan Prudential, yang berkenan dan mampu mengiklankan solusi dari “big problem” ini di media elektronika. Great!
Mengapa Prudential sebagai solusi?
Karena Prudential ingin melindungi ASET YANG TERABAIKAN.
Segala sesuatu yang kita sudah familiar dengannya selalu berkecenderungan untuk diabaikan. Meski tidak semua orang tetapi hampir semua orang mempunyai kecenderungan ini. Jika membaca atau mendengar kata aset, yang terlintas dalam benak kita selalu adalah mobil, rumah, tanah, perhiasan dan masih banyak lagi. Aset yang paling familiar dan paling berharga yang selalu kita lupakan adalah tubuh fisik kita.
Kiyosaki mendefinisikan aset sebagai segala sesuatu yang menghasilkan arus kas ke kantong kita. Tubuh fisik kita adalah ASET. Dengan tubuh fisik kita; kita bisa bekerja, bisa menjalankan bisnis, bisa berinvestasi, bisa bersenang-senang. Oleh karena itu, jaga selalu kesehatan tubuh fisik kita dan siapkan SKOCI PENYELAMAT jika ternyata tubuh fisik kita ternyata tetap tidak bisa diselamatkan. Karena bagaimanapun keluarga yang kita tinggalkan (jika itu harus terjadi) tetap membutuhkan kedamaian pikiran.
Skoci lainnya adalah dengan menginvestasi sebagian uang anda MUMPUNG anda masih bekerja dan masih sehat sehingga saat sesuatu terjadi pada diri Anda, Anda dan keluarga Anda tetap aman dan damai pikiran. Skoci-skoci itu cukup POLIS PRUDENTIAL. Sudahkah Anda memiliki?
Call me: 081327737333
Saya dengan senang hati Insya Allah akan membantu Anda.
SUDAHKAH ANDA MEMBAYAR DIRI ANDA LEBIH DULU?
"Raihlah Sebanyak Mungkin, Tabunglah Sebanyak Mungkin, Dan Berikanlah Sebanyak Mungkin". By John Wesley
Hidup tentu memiliki tujuan. Terlebih tujuan menyiapkan keuangan keluarga. Entah itu Menyiapkan dana untuk pendidikan anak-anak atau menyiapkan dana untuk masa pensiun. Persoalannya: berapa besar dana yang cukup untuk semua tujuan yang dimiliki itu. Anda sebagai sebuah keluarga harus dapat menciptakan kekayaan bagi keluarga Anda sendiri. Jika anda sudah bekerja dan memiliki penghasilan yang cukup. Okey, tapi seberapa cukup untuk tujuan kesejahteraan anak-anak kelak, untuk masa pensiun Anda, misalnya. Atau cukupkah untuk persiapan kalau-kalau kesehatan keluarga kita juga ternyata membutuhkan dana, tidak menutup kemungkinan dana itu cukup besar dan memungkinkan pula “kekayaan” Anda terkuras hanya untuk biaya kesehatan kita. Kalau semua itu harus diatasi, kalau boleh kami memberi saran kepada Anda; maka saran itu adalah Anda harus memulai untuk menabung ‘menyisihkan dana secara regular untuk diinvestasikan guna mencapai tujuan’.
Sepatah kata mengenai pendapatan dan kekayaan
Kata para pakar perencana keuangan : “Tidak seorang pun menjadi kaya hanya karena penghasilannya besar. Kekayaan menjadi nyata bila Anda menyimpan atau menyisihkan dana setiap bulannya dan menginvestasikannya”. Banyak orang berpikir, yang menurut hemat kami kurang logis; “Bila saja saya menghasilkan lebih banyak maka semua keadaaan akan lebih baik.” Realitasnya, dengan meningkatnya pendapatan pasti akan selalui dibarengi dengan kenaikan standar hidup atau gaya hidup. Sehingga Anda akan tetap membutuhkan hampir semua penghasilan bulanan yang Anda peroleh dengan kerja keras. Kenyataannya, bila individu atau keluarga gagal merencanakan menabung—saving goals—maka mereka hanya akan menambah hutangnya.
Bila Anda mendapatkan promosi maka dengan standar hidup baru Anda harus membeli mobil yang lebih mempresentasikan jabatan Anda. mobil baru dengan kredit. hutang. Kemudian, Anda berpikir dengan posisi sekarang ini maka saya harus membeli rumah yang lebih bagus. Dengan pola pikir dan kebiasaan seperti ini, sulit untuk mencapai apa yang diinginkan, yaitu kekayaan atau kesejahteraan masa datang.
Sangat tidak benar bila Anda berpikir bahwa kekayaan akan datang dengan sendirinya karena penghasilan Anda besar serta tetap mempertahankan perilaku keuangan Anda. Anda harus berubah menjadi lebih baik dan lebih bertanggung jawab.
Menabung Bisa Sangat Menyenangkan dan Mudah Dilakukan
Sekaranglah Anda harus memulai untuk menabung. Banyak orang gagal dalam melakukan dan tetap menabung karena mereka memaksakan dirinya dengan jalan mengurangi kebutuhan setiap bulannya. Mereka memangkas sedikit pengeluaran di sini dan di sana. Walau sudah melakukan hal itu tetap saja mereka hanya dapat menyisihkan sedikit setiap bulannya.
Mungkin ada baiknya bila Anda mengubah skenario. Bila dipelajari Anda membayar orang lain terlebih dahulu bukannya diri Anda sendiri. Anda membayar tukang sayur bila Anda membeli sayur, Anda membayar tukang potong rambut langganan Anda apabila selesai menata rambut Anda. Tetapi pertanyaan yang harus dijawab adalah kapan Anda membayar untuk diri Anda sendiri?
Jadi, sudah sebaiknyalah Anda membayar untuk diri Anda sendiri sebelum Anda membayar untuk orang lain. Menurut hemat kami, ada jalan di mana Anda dapat membayar untuk diri Anda sendiri, dengan menyisihkan 10 persen dari penghasilan bulanan setiap bulannya di depan. Jangan setelah Anda menggunakannya selama sebulan atau apa yang tersisa tapi Anda harus menyisihkannya di muka.
Yang mengherankan, mereka dapat membeli sebungkus rokok Rp 10.000 per hari, tetapi tidak bisa menabung sebulan Rp. 300.000. Padahal, ketika ditanya tentang kondisi keuangan mereka, jawabnya, “Kondisi lagi sulit, mana mungkin bisa menabung. Hidup saja sudah susah.” Tetapi mengapa mereka tetap bisa mendapatkan sebungkus rokok setiap harinya? Nah, kita seharusnya dalam menabung konsep kita sama seperti mendapatkan sebungkus rokok itu. Artinya, sebuah kebutuhan yang selalu bisa diusahakan. Dan insya Allah akan berhasil.
Pernah, ketika saya masih sekolah SMA dulu, saya memiliki sebuah tabungan khusus “receh” dalam sebuah celengan patung macan. Setiap hari saya isi celengan tersebut yang didapat dari kembalian membeli sesuatu atau sisa uang saku. Uang yang saya tabung itu memang khusus recehan. Lalu, celengan itu saya letakkan di dekat meja belajar. Karena begitu dekat, maka celengan itu sering terlihat. Dan tidak jarang saya menatap celengan itu lalu menyentuhnya dan menggoyang-goyangkannya. Tindakan kecil ini ternyata, mampu menggugah hasrat ingin menambah tabungan. Menginginkan hasil lebih baik lagi, maka strategi menabung saya ubah. Jika sebelumnya saya menabung, menunggu receh dari hasil sisa uang saku atau kembalian pembelian, maka saya biasakan dari uang saku yang uang kertas saya tukarkan dulu dengan uang logam, kemudian saya tabungkan di dalamnya. Keajaiban datang! Jumlah tabungan saya ternyata lebih baik. Benarlah, jika para pakar perencana keuangan selalu berpesan: “Bayarlah untuk diri Anda sendiri sebelum Anda membayar untuk orang lain.”
Sebuah pengalaman menabung di PRUDENTIAL
Kondisi awal pada saat saya ditawari menabung di prudential oleh rekan saya, Wiwit Prayitno dari Jogja, saya sangat ragu dan tidak yakin akan mampu membayar polis untuk sekian bulan ke depan jika saya harus bergabung. Bukan tanpa alasan, kondisi keuangan keluarga benar-benar dalam keadaan “parah” waktu itu. Tetapi saya memiliki prinsip: “apa pun yang terjadi, menabung adalah suatu keharusan”. Maka kemudian closing… Tabungan pertama saya benar-benar ‘pinjam’kepada seorang teman. Tetapi alhamdulillah akhirnya saya bisa menabung dan telah melewati tahun pertama dengan sukses. Mengapa saya bisa berhasil menabung di prudential? Jawabnya sederhana: Karena saya membayar diri lebih dulu sebelum membayar untuk orang lain.
Jika Anda sudah membulatkan tekad untuk menabung di Asuransi, call me: 081327737333
Saya dengan senang hati insya Allah akan membantu Anda.
SELAMAT MENABUNG !
Hidup tentu memiliki tujuan. Terlebih tujuan menyiapkan keuangan keluarga. Entah itu Menyiapkan dana untuk pendidikan anak-anak atau menyiapkan dana untuk masa pensiun. Persoalannya: berapa besar dana yang cukup untuk semua tujuan yang dimiliki itu. Anda sebagai sebuah keluarga harus dapat menciptakan kekayaan bagi keluarga Anda sendiri. Jika anda sudah bekerja dan memiliki penghasilan yang cukup. Okey, tapi seberapa cukup untuk tujuan kesejahteraan anak-anak kelak, untuk masa pensiun Anda, misalnya. Atau cukupkah untuk persiapan kalau-kalau kesehatan keluarga kita juga ternyata membutuhkan dana, tidak menutup kemungkinan dana itu cukup besar dan memungkinkan pula “kekayaan” Anda terkuras hanya untuk biaya kesehatan kita. Kalau semua itu harus diatasi, kalau boleh kami memberi saran kepada Anda; maka saran itu adalah Anda harus memulai untuk menabung ‘menyisihkan dana secara regular untuk diinvestasikan guna mencapai tujuan’.
Sepatah kata mengenai pendapatan dan kekayaan
Kata para pakar perencana keuangan : “Tidak seorang pun menjadi kaya hanya karena penghasilannya besar. Kekayaan menjadi nyata bila Anda menyimpan atau menyisihkan dana setiap bulannya dan menginvestasikannya”. Banyak orang berpikir, yang menurut hemat kami kurang logis; “Bila saja saya menghasilkan lebih banyak maka semua keadaaan akan lebih baik.” Realitasnya, dengan meningkatnya pendapatan pasti akan selalui dibarengi dengan kenaikan standar hidup atau gaya hidup. Sehingga Anda akan tetap membutuhkan hampir semua penghasilan bulanan yang Anda peroleh dengan kerja keras. Kenyataannya, bila individu atau keluarga gagal merencanakan menabung—saving goals—maka mereka hanya akan menambah hutangnya.
Bila Anda mendapatkan promosi maka dengan standar hidup baru Anda harus membeli mobil yang lebih mempresentasikan jabatan Anda. mobil baru dengan kredit. hutang. Kemudian, Anda berpikir dengan posisi sekarang ini maka saya harus membeli rumah yang lebih bagus. Dengan pola pikir dan kebiasaan seperti ini, sulit untuk mencapai apa yang diinginkan, yaitu kekayaan atau kesejahteraan masa datang.
Sangat tidak benar bila Anda berpikir bahwa kekayaan akan datang dengan sendirinya karena penghasilan Anda besar serta tetap mempertahankan perilaku keuangan Anda. Anda harus berubah menjadi lebih baik dan lebih bertanggung jawab.
Menabung Bisa Sangat Menyenangkan dan Mudah Dilakukan
Sekaranglah Anda harus memulai untuk menabung. Banyak orang gagal dalam melakukan dan tetap menabung karena mereka memaksakan dirinya dengan jalan mengurangi kebutuhan setiap bulannya. Mereka memangkas sedikit pengeluaran di sini dan di sana. Walau sudah melakukan hal itu tetap saja mereka hanya dapat menyisihkan sedikit setiap bulannya.
Mungkin ada baiknya bila Anda mengubah skenario. Bila dipelajari Anda membayar orang lain terlebih dahulu bukannya diri Anda sendiri. Anda membayar tukang sayur bila Anda membeli sayur, Anda membayar tukang potong rambut langganan Anda apabila selesai menata rambut Anda. Tetapi pertanyaan yang harus dijawab adalah kapan Anda membayar untuk diri Anda sendiri?
Jadi, sudah sebaiknyalah Anda membayar untuk diri Anda sendiri sebelum Anda membayar untuk orang lain. Menurut hemat kami, ada jalan di mana Anda dapat membayar untuk diri Anda sendiri, dengan menyisihkan 10 persen dari penghasilan bulanan setiap bulannya di depan. Jangan setelah Anda menggunakannya selama sebulan atau apa yang tersisa tapi Anda harus menyisihkannya di muka.
Yang mengherankan, mereka dapat membeli sebungkus rokok Rp 10.000 per hari, tetapi tidak bisa menabung sebulan Rp. 300.000. Padahal, ketika ditanya tentang kondisi keuangan mereka, jawabnya, “Kondisi lagi sulit, mana mungkin bisa menabung. Hidup saja sudah susah.” Tetapi mengapa mereka tetap bisa mendapatkan sebungkus rokok setiap harinya? Nah, kita seharusnya dalam menabung konsep kita sama seperti mendapatkan sebungkus rokok itu. Artinya, sebuah kebutuhan yang selalu bisa diusahakan. Dan insya Allah akan berhasil.
Pernah, ketika saya masih sekolah SMA dulu, saya memiliki sebuah tabungan khusus “receh” dalam sebuah celengan patung macan. Setiap hari saya isi celengan tersebut yang didapat dari kembalian membeli sesuatu atau sisa uang saku. Uang yang saya tabung itu memang khusus recehan. Lalu, celengan itu saya letakkan di dekat meja belajar. Karena begitu dekat, maka celengan itu sering terlihat. Dan tidak jarang saya menatap celengan itu lalu menyentuhnya dan menggoyang-goyangkannya. Tindakan kecil ini ternyata, mampu menggugah hasrat ingin menambah tabungan. Menginginkan hasil lebih baik lagi, maka strategi menabung saya ubah. Jika sebelumnya saya menabung, menunggu receh dari hasil sisa uang saku atau kembalian pembelian, maka saya biasakan dari uang saku yang uang kertas saya tukarkan dulu dengan uang logam, kemudian saya tabungkan di dalamnya. Keajaiban datang! Jumlah tabungan saya ternyata lebih baik. Benarlah, jika para pakar perencana keuangan selalu berpesan: “Bayarlah untuk diri Anda sendiri sebelum Anda membayar untuk orang lain.”
Sebuah pengalaman menabung di PRUDENTIAL
Kondisi awal pada saat saya ditawari menabung di prudential oleh rekan saya, Wiwit Prayitno dari Jogja, saya sangat ragu dan tidak yakin akan mampu membayar polis untuk sekian bulan ke depan jika saya harus bergabung. Bukan tanpa alasan, kondisi keuangan keluarga benar-benar dalam keadaan “parah” waktu itu. Tetapi saya memiliki prinsip: “apa pun yang terjadi, menabung adalah suatu keharusan”. Maka kemudian closing… Tabungan pertama saya benar-benar ‘pinjam’kepada seorang teman. Tetapi alhamdulillah akhirnya saya bisa menabung dan telah melewati tahun pertama dengan sukses. Mengapa saya bisa berhasil menabung di prudential? Jawabnya sederhana: Karena saya membayar diri lebih dulu sebelum membayar untuk orang lain.
Jika Anda sudah membulatkan tekad untuk menabung di Asuransi, call me: 081327737333
Saya dengan senang hati insya Allah akan membantu Anda.
SELAMAT MENABUNG !
Subscribe to:
Posts (Atom)