.quickedit{ display:none; }
From Drop Box

Tuesday, December 1, 2009

SUDAHKAH ANDA MEMBAYAR DIRI ANDA LEBIH DULU?

"Raihlah Sebanyak Mungkin, Tabunglah Sebanyak Mungkin, Dan Berikanlah Sebanyak Mungkin". By John Wesley

Hidup tentu memiliki tujuan. Terlebih tujuan menyiapkan keuangan keluarga. Entah itu Menyiapkan dana untuk pendidikan anak-anak atau menyiapkan dana untuk masa pensiun. Persoalannya: berapa besar dana yang cukup untuk semua tujuan yang dimiliki itu. Anda sebagai sebuah keluarga harus dapat menciptakan kekayaan bagi keluarga Anda sendiri. Jika anda sudah bekerja dan memiliki penghasilan yang cukup. Okey, tapi seberapa cukup untuk tujuan kesejahteraan anak-anak kelak, untuk masa pensiun Anda, misalnya. Atau cukupkah untuk persiapan kalau-kalau kesehatan keluarga kita juga ternyata membutuhkan dana, tidak menutup kemungkinan dana itu cukup besar dan memungkinkan pula “kekayaan” Anda terkuras hanya untuk biaya kesehatan kita. Kalau semua itu harus diatasi, kalau boleh kami memberi saran kepada Anda; maka saran itu adalah Anda harus memulai untuk menabung ‘menyisihkan dana secara regular untuk diinvestasikan guna mencapai tujuan’.

Sepatah kata mengenai pendapatan dan kekayaan
Kata para pakar perencana keuangan : “Tidak seorang pun menjadi kaya hanya karena penghasilannya besar. Kekayaan menjadi nyata bila Anda menyimpan atau menyisihkan dana setiap bulannya dan menginvestasikannya”. Banyak orang berpikir, yang menurut hemat kami kurang logis; “Bila saja saya menghasilkan lebih banyak maka semua keadaaan akan lebih baik.” Realitasnya, dengan meningkatnya pendapatan pasti akan selalui dibarengi dengan kenaikan standar hidup atau gaya hidup. Sehingga Anda akan tetap membutuhkan hampir semua penghasilan bulanan yang Anda peroleh dengan kerja keras. Kenyataannya, bila individu atau keluarga gagal merencanakan menabung—saving goals—maka mereka hanya akan menambah hutangnya.

Bila Anda mendapatkan promosi maka dengan standar hidup baru Anda harus membeli mobil yang lebih mempresentasikan jabatan Anda. mobil baru dengan kredit. hutang. Kemudian, Anda berpikir dengan posisi sekarang ini maka saya harus membeli rumah yang lebih bagus. Dengan pola pikir dan kebiasaan seperti ini, sulit untuk mencapai apa yang diinginkan, yaitu kekayaan atau kesejahteraan masa datang.

Sangat tidak benar bila Anda berpikir bahwa kekayaan akan datang dengan sendirinya karena penghasilan Anda besar serta tetap mempertahankan perilaku keuangan Anda. Anda harus berubah menjadi lebih baik dan lebih bertanggung jawab.

Menabung Bisa Sangat Menyenangkan dan Mudah Dilakukan
Sekaranglah Anda harus memulai untuk menabung. Banyak orang gagal dalam melakukan dan tetap menabung karena mereka memaksakan dirinya dengan jalan mengurangi kebutuhan setiap bulannya. Mereka memangkas sedikit pengeluaran di sini dan di sana. Walau sudah melakukan hal itu tetap saja mereka hanya dapat menyisihkan sedikit setiap bulannya.

Mungkin ada baiknya bila Anda mengubah skenario. Bila dipelajari Anda membayar orang lain terlebih dahulu bukannya diri Anda sendiri. Anda membayar tukang sayur bila Anda membeli sayur, Anda membayar tukang potong rambut langganan Anda apabila selesai menata rambut Anda. Tetapi pertanyaan yang harus dijawab adalah kapan Anda membayar untuk diri Anda sendiri?

Jadi, sudah sebaiknyalah Anda membayar untuk diri Anda sendiri sebelum Anda membayar untuk orang lain. Menurut hemat kami, ada jalan di mana Anda dapat membayar untuk diri Anda sendiri, dengan menyisihkan 10 persen dari penghasilan bulanan setiap bulannya di depan. Jangan setelah Anda menggunakannya selama sebulan atau apa yang tersisa tapi Anda harus menyisihkannya di muka.

Yang mengherankan, mereka dapat membeli sebungkus rokok Rp 10.000 per hari, tetapi tidak bisa menabung sebulan Rp. 300.000. Padahal, ketika ditanya tentang kondisi keuangan mereka, jawabnya, “Kondisi lagi sulit, mana mungkin bisa menabung. Hidup saja sudah susah.” Tetapi mengapa mereka tetap bisa mendapatkan sebungkus rokok setiap harinya? Nah, kita seharusnya dalam menabung konsep kita sama seperti mendapatkan sebungkus rokok itu. Artinya, sebuah kebutuhan yang selalu bisa diusahakan. Dan insya Allah akan berhasil.

Pernah, ketika saya masih sekolah SMA dulu, saya memiliki sebuah tabungan khusus “receh” dalam sebuah celengan patung macan. Setiap hari saya isi celengan tersebut yang didapat dari kembalian membeli sesuatu atau sisa uang saku. Uang yang saya tabung itu memang khusus recehan. Lalu, celengan itu saya letakkan di dekat meja belajar. Karena begitu dekat, maka celengan itu sering terlihat. Dan tidak jarang saya menatap celengan itu lalu menyentuhnya dan menggoyang-goyangkannya. Tindakan kecil ini ternyata, mampu menggugah hasrat ingin menambah tabungan. Menginginkan hasil lebih baik lagi, maka strategi menabung saya ubah. Jika sebelumnya saya menabung, menunggu receh dari hasil sisa uang saku atau kembalian pembelian, maka saya biasakan dari uang saku yang uang kertas saya tukarkan dulu dengan uang logam, kemudian saya tabungkan di dalamnya. Keajaiban datang! Jumlah tabungan saya ternyata lebih baik. Benarlah, jika para pakar perencana keuangan selalu berpesan: “Bayarlah untuk diri Anda sendiri sebelum Anda membayar untuk orang lain.”

Sebuah pengalaman menabung di PRUDENTIAL

Kondisi awal pada saat saya ditawari menabung di prudential oleh rekan saya, Wiwit Prayitno dari Jogja, saya sangat ragu dan tidak yakin akan mampu membayar polis untuk sekian bulan ke depan jika saya harus bergabung. Bukan tanpa alasan, kondisi keuangan keluarga benar-benar dalam keadaan “parah” waktu itu. Tetapi saya memiliki prinsip: “apa pun yang terjadi, menabung adalah suatu keharusan”. Maka kemudian closing… Tabungan pertama saya benar-benar ‘pinjam’kepada seorang teman. Tetapi alhamdulillah akhirnya saya bisa menabung dan telah melewati tahun pertama dengan sukses. Mengapa saya bisa berhasil menabung di prudential? Jawabnya sederhana: Karena saya membayar diri lebih dulu sebelum membayar untuk orang lain.

Jika Anda sudah membulatkan tekad untuk menabung di Asuransi, call me: 081327737333
Saya dengan senang hati insya Allah akan membantu Anda.

SELAMAT MENABUNG !

Comments :

0 comments to “SUDAHKAH ANDA MEMBAYAR DIRI ANDA LEBIH DULU?”

Post a Comment

Terima Kasih Telah Berkenan Memberi Komentar

Related Posts with Thumbnails
Counter Powered by  RedCounter
Indahnya Berbagi
 

Copyright © 2009 by MY BUSINESS